Sabtu, 11 Desember 2010

DURI PENGUASA UNTUK KEKUASAAN
(Perenungan Film “The King Maker”)
Oleh: samsul arifin

Prolog
Perjalanan Fernando(Portugis)yang terlempar kepesisir arab akibat tenggelamnya kapal. Ia rela menjadi budak puasa arab, tapi tidak lama ia ditebus salah satu putri De Torres, tentara yang mengabdi dibawah kekuasaan Raja Lanna bernama maria, ia menjadikan Fernando teman akrab sehari-hari. Fernando layaknya bukan budak maria tetapi kekasih. Awal inilah benih cinta tumbuh. Suatu hari maria mengenalkan Fernando kepada ayahnya.
Fernando yang tumbuh sebagai anak yatim, ayahnya di bunuh seseoarang yang menjadi misinya hari ini. Kemana-mana sebetulnya ia menelusuri nama seorang pembunuh keluarganya, waktu kecil ia hanya meraba ciri-ciri wajah si pembunuh itu. Tak ayal waktu pertama perkenalan dengan ayah maria ia kaget. Persis wajah dihadapannya seperti ciri-ciri yang ia maksud, namun sulit baginya menebak dialah pembunuh sang ayahnya. Sebagai budak maria ia mengurungkan niat, ia lebih patuh mengikuti perintah ayah maria mendengarkan cerita sambil bersulang bersama kolega De Terres.
Fernando mengawali karier di wilayah kekuasaan Lanna ketika dipercaya bergabung dalam peperangan melawan orang pemberontak Raja Lanna. Demi menegakkan hukum di wilayah yang sudah ia kuasai, raja memerangi musuh akibat pembangkangan mereka yang tidak membayar pajak. Ia tidak mau pemerintahannya mati atau dirongrong pemberontak itu, ia mengklaim raja yang dibawah kekuasaannya telah membangkang bahkan ia mengarahkan seluruh pasukanya untuk memerangi orang yang melanggar perintahnya.
Sebagai prajurit Fernando sangat menunjukkan kasatrianya, ia menjadi pahlawan pasukan Lanna, menumbas, membunuh ribuan pasukan musuh sampai pasukan mundur menyerah.
Di waktu yang berbeda, saat pasukan Lanna sedang beristirahat tiba-tiba musuh dari selatan menyerang ketempat pemukiman, Fernando bersama kasatria Tong menumpas pasukan penyusup itu. Hampir saja mereka menggerogoti Raja beserta pasukan lain, namun ditangan kasatria tong dan Fernando mereka menyerah.
Atas keberhasilan dua kasatria itu baginda raja menobatkan sebagai pengawal pribadi di Istana.

Bibit DenDam
Jangan terlalu percaya akan kekuasaan besar hanya mampu dikalahkan dengan kekuasaan besar pula. Banyak orang berlomba-lomba menyusun kekuatan, mengerahkan tentaranya untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Sesuatu yang dianggap penting, orang yang berpengaruh semua dikumpulkan menyusun kekuatan strategis mengalahkan lawannya. Tapi kadangkala persoalan yang dianggap penting itu tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, malah di ujung waktu berujung kegagalan.
Persoalan besar karena menghasilkan besar kita dibuat terlena bermimpi panjang, tidak heran banyak orang bercita-cita setinggi langit namun ia tidak mau berangkat dari sesuatu yang kecil, nol. Banyak orang mengingkari persoalan kecil karena dianggap tidak berbahaya. Tapi tidak jarang sesuatu yang kecil persoalannya dapat mematikan sesuatu yang besar pengaruhnya, pemerintah Lanna menjadi besar dan diperhitungkan dunia. Namun ia lupa pada sesuatu yang kecil?! Dengan kekuasaan besarnya ia menanamkan dendam pada istri. Sang Ratu sangat dendam karena sudah lama keinginan Sang Ratu tidak di indahkan oleh Baginda Raja, apalagi sikap raja ditegaskan lewat pesan yang disampaikan melalui ajudan suatu hari
“baginda raja tidak bisa memenuhi keinginan tuan ratu, pemerintahan lebih Prioritas”kata-kata yang sangat menyulut amarah Sang Ratu. Hatinya berkata”suatau hari ia akan Menerima Penghianatannya Ini. Bahkan ia tidak segan-segan anarkis, ia buang jauh-jauh perasaan dosa itu. Demi kebencian ia meracun baginda menghilangkan nyawa putra mahkota. Apapun demi membalas dendamnya ia laksanakan hingga pada akhirnya kerajaan ia kuasai sepenuhnya, seluruh orang-orang yang dekat lanna ia bunuh termasuk Fernando dan tong.
Kerajaan berbalik arah, kerajaan berubah jadi moster menakutkan. Tidak ada tempat berlindung bagi rakyat miskin, ratu kebencian ini menggantikan lanna berdasakan mimpi yang dibuat-buat itu, ia menunjuk Pia, laki-laki selingkuhannya sekaligus ketua organisasi yang di buat ratu di istana, Sang Ratu mengangkat wibawa selingkuhannya itu dengan mengubah namanya “Kun Chinaran”.
Kun Chinaran dinobatkan sebagai raja tanpa perlawanan, mereka bersenang berdua dengan kekuasaan yang dimiliki, ia berbuat seenaknya sendiri. Tanpa rasa kemanusian ia mempertarungkan tong dengan Fernando di sebuah perayaan istanan dengan embel-embel yang tak pasti itu, dengan harapan perayaan yang ditonton ribuan rakyat beserta pasukan kerajaan terlihat meriah. Tapi kun chinaran tidak menganal siapa kasatria Fernando dan siapa kasatria petani Tong. Mereka terlalu terlena dengan permainan yang dibuatnya, kenyatan berbicara lain. Diluar dugaan kun chinaran mati terbunuh kapak tong. Kun cinaran dan sanga ratu lupa dengan kebesaran yang dimiliki bahwa suatu yang besar akan selamanya mengalahkan kekuatan lain.
Akhirnya kekuasaan jatuh kepada adik lanna, baginda “Charkrapat” ia Dinobatkan selamanya.

Penutup
Baginda Charkrapat membesarkan kerajaan lanna kembali. Ia tidak mau tertipu utnuk kedua kalinya, pemerintahan kembali didudukkan pada tempat semula pada agenda-agenda sosial, ketahanan, dan kebijakan.
Kendati persoalan kecil akan memberikan peluang besar di tubuh gerakan maka ini yang harus di jaga tanpa menghilngkan gerakan- gerakan intensif yang menjadi agenda kerajaan. Jika kita terlena dengan pemberian seperti De Torres yang sejak lama merindukan ketokohannya, ia akan mengharumkan namannya di masyakat tempat ia lahir, De Torres tanpa berpikir hal kecil yang ia biarkan sejak lama, ia berani melakukan tangan panjang kebencian Sang Ratu sampai Fernando mengetahui kejahatannya.
Kiranya penting kita bercermin pada film ini

11 Desemb 2010



Samsul arifin; Perenung lahir di Sumenep

Tidak ada komentar:

Posting Komentar